Di Bahasa Indonesia, terkadang sering terdengar imbuhan. Memang apa, sih?
Apa itu imbuhan?
Singkatnya, membentuk kata baru dari kata dasar.
Contoh:
- main → bermain
- tulis → menulis
- bersih → kebersihan
Menambahkan me-, ber-, ter-, di-, ke-, se- untuk awalan.
------------------------------------------------------------------
Terlihat simpel, ternyata rumit.
Awalnya saya berpikir, tinggal tempel “ber-”, “me-”, “ke-”, langsung jadi imbuhan.
Ternyata ada polanya.
Misalnya, nih:
Kata “ternak”, kalau dikasih awalan jadi apa?
Bukan berternak, tapi beternak.
Karena kata dasarnya udah bunyi er, tidak diulang,
Ada pola-pola tertentu,
Contoh lagi:
Kata “cerita”.
”Oh ini ada ‘er’-nya juga, berarti becerita, ya?”
Tidak. Harusnya bercerita.
Ini yang bikin imbuhan itu tricky. Kadang nemu pola, tapi nggak semua kata cocok dengan pola itu.
-----------------
Oh ya, saya pernah lihat Eno Bening marah-marah di internet gara-gara kata “menggokil”.
Secara kaidah, itu emang bukan imbuhan yang bener. Katanya.
Bener. “gokil” itu udah kata sifat dan menggokil? apa bedanya.
Tapi Lucu juga, sih:p
------------------------------------------------------------------
Saya nggak mau jelasin teknisnya. Bisa cari sendiri kalau penasaran.
Saya cuma pengen bilang, imbuhan itu ternyata nggak sesimpel kelihatannya.
Tapi di situlah kerennya.